Kamis, 08 Desember 2011

Kemuliaan Santa Perawan Maria, Bunda Kristus

(Sebuah pemikiran sederhana dari umat)



UMAT KATOLIK sangat menghormati Santa Perawan Maria. Doa dan pujian bagi Maria selalu diungkapkan dalam setiap perayaan Ekaristi. Devosi-devosi bagi Bunda Maria dan berbagai laku ziarah untuk menghormatinya menjadi bagian dari kehidupan ibadah umat Katolik. Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa gereja Katolik membuat kesalahan. Kesalahan itu adalah terlalu "mendewakan" Maria. Mengapa ada yang berpendapat demikian?

Seringkali pendapat itu berusaha dikuatkan dengan mengajukan Teks Kitab Suci Markus (Mrk 3:32-35), yang isinya:

(32) ..."Lihat, ibu dan saudara-saudaraMu ada diluar dan, dan berusaha menemui Engkau" (33) Jawab Yesus kepada Mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudaraKu ?" (34) la melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata "Ini ibu-Ku dan saudara-saudaraKu! (35) Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Mari kita lihat bersama ayat 33, "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudaraKu ?" maksud pertanyaan Yesus : ‘Siapa ibu-Ku’ adalah untuk menunjukkan ‘siapa’ sosok yang pantas dihargai dimata Tuhan. Yesus menggunakan kata: ibu-Ku untuk menunjuk pada ‘contoh sosok yang dihargai Tuhan Allah dan Saudara-saudaraku yang mengacu pada ‘siapa’ saja yang pantas bersama-sama Dia dalam Kemuliaan Allah.
Ayat 34 menunjukkan bahwa setiap umat yang ada disitu memiliki kesempatan untuk memperoleh berkat dan kasih Allah yang istimewa, HANYA jika mereka melakukan kehendak Allah (lihat Ayat 35). Melalui perikop ini, Yesus ingin menjadikan sosok Maria sebuah contoh teladan dalam melakukan kehendak-Nya.

Lalu bagaimana dengan Injil Lukas? (Luk 11:27-28), yang bunyinya:

(27)Ketika Yesus sedang berbicara, berserulah seorang perempuan sari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya, "Berbaha­gialah Ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (28)Tetapi Ia berkata, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memelihara-Nya."

Yesus sama sekali tidak bermaksud untuk mengabaikan Maria dan peranannya se­bagai ibu. Sebaliknya, justru di sini Kristus menjunjung tinggi ibu-Nya dengan menyatakan letak kemuliaannya yang sejati. Maria tidak terbatas pada mendengarkan ajaran Yesus saja: ia menyimpannya juga.

Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hati­nya." (Luk 2:51).

Maria merenungkan apa yang dikatakan oleh Putranya. Ia menimbang-nimbang apa yang telah dikatakan-Nya, untuk memahami segala maknanya dan menuntaskan segala isinya. Letak kemuliaan Maria BUKAN semata-mata karena ‘fungsi keibuannya’ (lahiriah dan hubungan darah) melainkan karena kesucian dan ketaatannya.

Kedua perikop dalam (Mrk 3:32-35) dan (Luk 11:27-28) sebenarnya saling mempertegas bahwa Bunda Maria disebut sebagai sosok yang Mulia karena kesetiaannya dalam menjalani kehendak Allah.

Kehendak Allah apa yang dilakukan Maria?

Maria melaksanakan kehendak Allah dengan sepernuh hati. Terbukti bahwa ia mau mengandung Yesus meskipun memiliki konsekuensi yang sangat berat. Maria bisa dituduh berzinah dan dihukum mati. Seluruh keluarganya bisa terkena aib. Namun ketika malaikat Gabriel menyampaikan kabar sukacita kepadanya Maria berkata,

"sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38)

Disini jelas Maria adalah orang yang "melakukan kehendak Allah" (lihat Mrk 3:35 diatas).

Pada saat Yesus disalibkan, Dia menyebutkan "Ibu, inilah anakmu.... Inilah ibumu." (Yoh 19:26-27). Yesus menegaskan bahwa Maria adalah sosok Ibu bagi semua yang percaya pada-Nya. Kasih sayang keibuannya terbuka bagi semua orang.

Yesus berkata,
"Barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal "  (Yoh 5:24).

Demikianlah, Maria senantiasa dalam Kasih Ilahi. Jiwanya dimuliakan dan di­angkat naik ke surga, sebab ia mendengarkan, menyim­pan, dan melaksanakan Sabda Allah. Maka sudah sepantasnya kita yang mengetahui hal ini turut memuliakan Bunda Maria, demi kemuliaan Yesus Kristus Putra Allah. Tuhan Kita.

NB:
Tertarik dengan artikel ini? Anda bisa membaca artikel sebelumnya tentang, klik:
atau
Ingin lebih mengenal Kitab Suci Katolik? silahkan dapatkan e-book (gratis), klik: