(Sebuah pemikiran sederhana dari umat)
UMAT KATOLIK sangat menghormati Santa Perawan Maria. Doa dan
pujian bagi Maria selalu diungkapkan dalam setiap perayaan Ekaristi.
Devosi-devosi bagi Bunda Maria dan berbagai laku ziarah untuk menghormatinya
menjadi bagian dari kehidupan ibadah umat Katolik. Ada sebuah pendapat yang
mengatakan bahwa gereja Katolik membuat kesalahan. Kesalahan itu adalah terlalu
"mendewakan" Maria. Mengapa ada yang berpendapat demikian?
Seringkali
pendapat itu ‘berusaha’ dikuatkan dengan mengajukan
Teks Kitab Suci Markus (Mrk 3:32-35), yang isinya:
(32) ..."Lihat, ibu dan
saudara-saudaraMu ada diluar dan, dan berusaha menemui Engkau" (33) Jawab
Yesus kepada Mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudaraKu ?"
(34) la melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata
"Ini ibu-Ku dan saudara-saudaraKu! (35) Barangsiapa melakukan
kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan,
dialah ibu-Ku."
Mari kita lihat bersama ayat
33, "Siapa ibu-Ku dan siapa
saudara-saudaraKu ?" maksud pertanyaan Yesus : ‘Siapa ibu-Ku’ adalah
untuk menunjukkan ‘siapa’ sosok yang pantas dihargai dimata Tuhan. Yesus
menggunakan kata: ‘ibu-Ku’ untuk menunjuk pada ‘contoh sosok’ yang dihargai Tuhan Allah
dan ‘Saudara-saudaraku’ yang mengacu pada ‘siapa’
saja yang pantas bersama-sama Dia dalam Kemuliaan Allah.
Ayat
34 menunjukkan bahwa setiap umat yang ada disitu memiliki kesempatan untuk
memperoleh berkat dan kasih Allah yang istimewa, HANYA jika mereka melakukan
kehendak Allah (lihat Ayat 35).
Melalui perikop ini, Yesus ingin menjadikan sosok Maria sebuah
contoh teladan dalam melakukan
kehendak-Nya.
Lalu
bagaimana dengan Injil Lukas? (Luk 11:27-28), yang bunyinya:
(27)Ketika Yesus sedang berbicara, berserulah seorang
perempuan sari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya, "Berbahagialah
Ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (28)Tetapi Ia berkata,
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang
memelihara-Nya."
Yesus
sama sekali tidak bermaksud untuk mengabaikan Maria dan peranannya sebagai
ibu. Sebaliknya, justru di sini Kristus menjunjung tinggi ibu-Nya dengan
menyatakan letak kemuliaannya yang sejati. Maria tidak terbatas pada
mendengarkan ajaran Yesus saja:
ia menyimpannya juga.
“Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya."
(Luk 2:51).
Maria merenungkan apa yang
dikatakan oleh Putranya. Ia
menimbang-nimbang apa yang telah dikatakan-Nya, untuk memahami segala maknanya dan menuntaskan segala isinya. Letak kemuliaan Maria BUKAN
semata-mata karena ‘fungsi keibuannya’ (lahiriah dan hubungan darah) melainkan
karena kesucian dan ketaatannya.
Kedua
perikop dalam (Mrk 3:32-35) dan (Luk 11:27-28) sebenarnya saling mempertegas bahwa Bunda Maria disebut sebagai sosok yang Mulia karena
kesetiaannya dalam menjalani kehendak Allah.
Kehendak Allah apa yang dilakukan
Maria?
Maria
melaksanakan kehendak Allah
dengan sepernuh hati. Terbukti bahwa ia mau mengandung Yesus
meskipun memiliki konsekuensi yang sangat berat. Maria bisa dituduh berzinah
dan dihukum mati. Seluruh keluarganya bisa terkena aib. Namun ketika malaikat Gabriel menyampaikan
kabar sukacita kepadanya Maria berkata,
"sesungguhnya aku ini adalah hamba
Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38)
Disini jelas Maria adalah
orang yang "melakukan kehendak Allah" (lihat Mrk 3:35 diatas).
Pada
saat Yesus disalibkan, Dia menyebutkan "Ibu,
inilah anakmu.... Inilah ibumu." (Yoh 19:26-27). Yesus menegaskan bahwa Maria adalah
sosok Ibu bagi semua yang percaya pada-Nya. Kasih sayang keibuannya terbuka
bagi semua orang.
Yesus berkata,
"Barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal " (Yoh
5:24).
Demikianlah,
Maria senantiasa dalam Kasih
Ilahi. Jiwanya dimuliakan dan diangkat naik ke surga,
sebab ia mendengarkan, menyimpan, dan melaksanakan Sabda Allah. Maka sudah sepantasnya kita yang
mengetahui hal ini turut memuliakan Bunda Maria, demi kemuliaan Yesus Kristus
Putra Allah. Tuhan Kita.
NB:
Tertarik dengan artikel ini? Anda
bisa membaca artikel sebelumnya tentang, klik:
atau
Ingin lebih mengenal Kitab Suci
Katolik? silahkan dapatkan e-book (gratis), klik: