GUA MARIA SENDANG PAWITRA terletak di Dusun Sendang, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawang Mangu, Kabupaten Karanganyar. Namun orang Solo dan sekitarnya biasa menyebut Gua Maria Tawang Mangu saja. Dinamakan Gua Maria Sendang Pawitra karena selain letaknya di Dusun Sendang, di dekat gua ini juga terdapat sendang yang dulunya digunakan oleh pepara mbuat keris/empu. Sedangkan Pawitra sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tempat untuk menyucikan diri (dengan cara berjalan kaki selama 3 km melalui jalan setapak yang naik turun).
Gua Maria Tawang Mangu memang belum populer seperti Gua Maria Sendangsono, misalnya. Jalan menuju gua ini terjal, berliku, dan naik turun. Apalagi bila musim hujan, jalan jadi licin. Bila musim hujan berziarah di sini lebih baik jalan tanpa alas kaki.
Tempat ziarah ini ada karena hasil upaya dan kerja sama umat Katolik setempat. Tak hanya itu, tanah yang kini seluas 200 meter juga hasil "patungan" umat Katolik Stasi Tawang Mangu, Paroki St Pius X Karanganyar, Surakarta.
Semuanya berawal dari sebuah perjalanan panjang dari beberapa umat di Tawang Mangu. Mereka sering meditasi di alam terbuka di sekitar Gunung Lawu setiap malam Jumat. Selain menjadi kebiasaan umat setempat, juga karena keinginan mereka untuk mencari tempat ziarah yang pas di sekitar Tawang Mangu.
Sejak 1968, mereka menjalani "laku tapa" ini, namun baru tahun 1984 mereka mendapat firasat. Dalam perjalanan panjang itu di suatu tempat, yakni di Gunung Tempurung, mereka melihat cahaya di langit. Dalam meditasi mereka melihat pohon yang akarnya dari langit. Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan ke lain tempat yakni ke arah selatan dari pusat wisata Tawang Mangu.
Di tempat itulah mereka melihat pohon penjalingan seperti yang mereka lihat dalam meditasi mereka. Mereka jadi semakin percaya bahwa tempat inilah yang ditunjukkan Bunda Maria sebagai tempat ziarah. Apalagi di sekitar pohon itu terdapat lahan kosong yang belum ditanami. Setelah itu umat setempat bersepakat untuk membeli tanah kosong itu. Setahap demi setahap dibangunlah tempat peziarahan. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 1986 oleh Pastor A.Y. Hardjosudarmo SJ dan akhirnya Gua ini pun resmi menjadi tempat peziarahan bagi umat Katolik.
Gua Maria Tawang Mangu yang terletak sekitar 3 km dari pusat wisata Tawang Mangu. Sehingga sering dikunjungi wisatawan dari manca negara.
Selain jalan yang bisa ditempuh jalan kaki sekitar 3 km, ada juga jalan yang bisa dilalui sepedamotor/mobil sekitar 6 km dari pusat wisata Tawang Mangu. Rute jalan yang bisa ditempuh kendaraan yakni dari Pasar/Terminal Tawang Mangu menuju desa Sepanjang, jurusan Tawang Mangu - Matesih, lain ke selatan, kemudian melewati dusun Tapan menuju Gua Maria.
Di depan Gua Maria, terdapat pendopo/joglo sebagai tempat untuk santai setelah melakukan perjalanan panjang, sebagai tempat untuk berteduh bilamana hujan. Tempat ini juga sebagai tempat pembinaan iman umat (Misa). Dari jalan besar menuju ke gua ini berbentuk V yakni datar, naik, datar. bentuk huruf V diartikan sebuah permohonan. Umat di stasi ini sebelumnya tidak pernah tahu dan menyangka bahwa jalan menuju ketempat ini, pulang pergi membentuk huruf V Semua terjadi dengan sendirinya.
Memang belum banyak sarana lainnya yang menunjang. Stasi jalan salib yang dipasang pun tidak begitu terawat meski sudah tiga kali dibenahi, karena banyaknya tangan usil yang merusak. Anehnya, umat setempat justru menganggapnya sebagai berkah karena dengan demikian iman mereka diuji, sampai seberapa jauh kesabaran mereka. Mereka juga tidak pernah sakit hati menghadapi tangan tangan usil itu.
Bila sampai sekarang belum begitu banyak dibangun sarana dan prasarana lainnya, itu karena alasan dana. Paroki St Pius X Karanganyar yang kini menjadi pengelola Gua Maria juga belum pernah mengadakan misa atau doa novena rutin di gua seperti tempat-tempat ziarah lainnya. Namun umat yang berkunjung ke sini bersama pastornya biasanya mengadakan misa di tempat ini. Di bulan Maria dan bulan Rosario (Mei dan Oktober), umat dari beberapa kola besar yang berkunjung ke sini lumayan banyak.
[Disadur dari Majalah Hidup, 6 April 2003 (Henny Alit, judul asli: Gua Maria Sendang Pawitra – Surya Indah di Gunung Lawu)]
Data lokasi dan informasi lebih lanjut:
GUA MARIA SENDANG PAWITRA (GM-TAWANGMANGU)Lokasi: Sekitar 3km dari lokasi wisata Tawangmangu, Dusun Sendang, Desa Panjang, Kec. Tawangmangu - Karang Anyar.
Rute:
Solo - Tawangmangu, ada 2 jalur masuk:
-lewat Desa Panjang - dusun Tapan - dusun Sendang (dengan kendaraan kecil)
-lewat belakang terminal bus Tawangmangu (jalan kaki)
Informasi: Paroki St. Pius X, Jl. Lawu 362, telepon 0271 495192, Karanganyar.