Senin, 05 Desember 2011

Gua Maria Sendang Ratu Kenya-GIRIWOYO


SEBUAH sendang (sejenis kolam  yang airnya keluar dari mata air), terletak di lereng gunung Dusun Ngampohan, Giriwoyo, sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Wonogiri. Sendang itu tepatnya berada di tepi jalan raya antara Baturetno dan Giritontro, sekitar 10 km arah barat daya dari kolam kecil Baturetno. Sendang ini tidak terlalu luas, namun berongga cukup besar. Karena itu masyarakat menyebutnya Sendang Growong. Di samping sendang itu ada pohon unut (sejenis pohon beringin) yang dijadikan dhayangan oleh warga setempat. Jadilah tempat itu dikenal dengan sebutan Dhayangan Growong. Namun Dhayangan Growong ini berubah menjadi tempat angker setelah diberi makhluk halus oleh Ki Somejo, tokoh kejawen karismatik setempat.


Akhirnya Petrus Suhirman, seorang katekis di dusun ini menyanggupkan diri untuk mengusir makhluk halus setelah mendapatkan persetujuan, dukungan serta restu dari masyarakat. Dan setelah konsultasi dengan Pastor A. Purwodiharja Pr (pastor Paroki Purbayan Solo), Suhirman bersama umat lainnya mengadakan doa rosario sembi­lan hari di Dhayangan Growong.

 Setelah selesai doa rosario dan yakin bahwa makhluk halus benar-benar telah pergi, Petrus Suhirman mempunyai gagasan, Sendang Growong dijadikan tempat peziarahan. Tempat peziarahan itu kini dikenal sebagai Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Nama ini mempu­nyai makna sumber air yang melam­bangkan sumber rahmat Tuhan ini akan selalu dialirkan oleh Ratu Kenya (ratu yang perawan) yakni Bunda Maria. 

 Tidak terlalu banyak orang dari luar daerah Danan dan Baturetno yang mengenalnya. Namun bagi umat Katolik di seluruh wilayah Paroki Santo Yusup Baturetno, Sendang Ratu Kenya menjadi tempat ziarah yang telah masuk di hati. Tempat ini mulanya masuk wilayah Stasi Danan dari Paroki Santo Yusup Baturetno, Wonogiri. Namun setelah Stasi Danan diresmikan menjadi paroki administratif pada 1 April 1997 dan diresmikan menjadi paroki mandiri pada 24 Agustus 1998 oleh Uskup Agung Semarang, tempat ziarah ini masuk wilayah dan milik Paroki Santo Ignatius Danan, Giriwoyo, Wonogiri.

Letak Gua Maria Sendang Ratu Kenya sangat strategis dan mudah dijangkau sarana transportasi umum. Banyak orang mengakui, tempat ziarah ini menjadi tempat doa yang sejuk dan menjadi tempat mengadu pada figur yang tepat,

Bunda Maria. Tidak sedikit pula orang yang mengakui bahwa permohonannya telah dikabulkan berkat doa novena dan peziarahannya di tempat ini. Pada April 1996, Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia yang berpusat di Cimahi, melakukan aksi sosial ke Desa Boto, Baturetno. Mereka tak lupa berkunjung ke Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Kelompok yang diprakarsai Agnes Suwarno ini berdoa di Gua Maria Sendang Ratu Kenya.

Saat itu Agnes percaya dirinya merasakan dan menda­pat pesan-pesan khusus dari Bunda Maria untuk memperindah tempat doa dan ziarah ini. Setelah peristiwa tersebut, kelompok pelayanan ini berkoordinasi dengan pastor setempat dan disepakati untuk melakukan pemugaran Gua Maria tahun 1996. Pemugaran diselesaikan September 1997 dan pada 30 September 1997 diberkati dalam perayaan Ekaristi meriah dengan beberapa imam. Namun pemba­ngunan tidak berhenti sampai di sini. Sekarang Gua Maria ini telah dilengkapi sarana dan prasarana, seperti kapel Rasul Yohanes. Jalan menuju lokasi gua pun dibuat nenjadi dua. Dengan dua jalan ini maka Sara peziarah yang semula berjalan kaki melalui jalan setapak sekarang bisa menggunakan  kendaraan roda empat. Sebelum masuk lokasi tersedia tempat penginapan untuk para peziarah dari luar kola dengan fasilitas 16 kamar.

Di tempat ini setiap Jumat pukul 20.00 diadakan Misa Kudus. juga diadakan doa novena Sembilan kali setiap Minggu pertama pukul 10.00. Doa novena dimu­lai Minggu pertama September dan berakhir Minggu pertama Mei tahun berikutnya. 

[Disadur dari  Majalah Hidup, 2 Maret  2003 (Henny Alit, judul asli: Gua Maria Sendang Ratu KenyaSumber Rahmat yang selalu mengalir)]

Data lokasi dan informasi lebih lanjut:
GUA MARIA SENDANG RATU KENYA
Lokasi: Danan, Giriwoyo, Wonogiri. Paroki St. Ignatius – Danan.
Rute:
Solo - Wonogiri - Giriwoyo (jalur ke Pacitan), ada 2 jalur
1. Wonogiri - Ngadirejo - Baturetno - Giriwoyo - Pracimantoro (lewat bendungan Gajah Mungkur)
2. Wonogiri - Wuryantoro - Pracimantoro - Giritontro - Giriwoyo
lokasinya antara jalur Giriwoyo dan Pracimantoro tidak jauh dari kantor kecamatan Giriwoyo