Kamis, 22 Desember 2011

Gua Maria Sendang Sancta Rosa Mystica


MAWAR SUCI BUNDA ALLAH TERBERKATI atau dalam bahasa latinnya, Sancta Rosa Mystica Mater Divinae Gratiae adalah salah satu gelar Bunda Maria, kini menjadi nama tempat ziarah umat Katolik di Indonesia.
 
Tempat Ziarah Sancta Rosa Mystica (lengkapnya adalah Tempat Ziarah Sancta Rosa Mystica Mater Divinae Gratiae - juga biasa disebut Gua Maria Rosa Mystica) merupakan tempat ziarah umat Katolik di Indonesia. Tempat ziarah ini mulai dibangun pada tahun 1999. Dari sekitar 80 tempat ziarah (Gua Maria) yang tersebar di Indonesia, 13 dari jumlah tersebut ada di Jawa Tengah dan Tempat Ziarah Sancta Rosa Mystica adalah salah satu yang termuda di antaranya. 

Gua Maria Sancta Maria Rosa Mystica ada di bawah naungan dan kepengelolaan Keuskupan Agung Semarang, berada di Lingkungan Fatima, Paroki Administratif St. Pius X Karanganyar dan terletak di Dusun Banyu Urip, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Gua Maria yang berada di Bukit Banyuurip Kelurahan Delik Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang itu baru berusia muda. Namun, wahana kegiatan keagamaan umat Katolik itu sudah dikenal secara nasional. Tempat ziarah religius di Banyuurip tidak hanya dikunjungi umat Katolik, juga mereka yang menginginkan pemantapan iman dengan harapan mendapat berkah percaya diri untuk mengapai cita-cita. Salah satu tempat khasnya berupa Sendang Banyuurip, atau lebih dikenal dengan nama Sendang Mawar Gaib. Air di sendang itu konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Alasan lokasi itu dijadikan tempat ziarah bermula dari penampakan Bunda Maria dalam busana putih kekuning-kuningan dengan tiga kuntum mawar berwarna putih merah, dan kuning emas di atas jubahnya. Di gua inilahdiletakkan patung Bunda Maria berjubah putih dengan tiga kuntum mawar menghiasi jubah atasnya. Patung tersebut sumbangan dari seorang umat dari Semarang. Patung serupa juga diletakkan di Sendang Sumber Air Kesembuhan. Dia menuturkan, air di sendang tersebut dianggap sebagai air kesembuhan karena ada legendanya. Menurut legenda, di sana ada pasangan kakek-nenek yang berhasil mengobati seorang pangeran dari Surakarta dengan menggunakan air tersebut.
Pada jaman dahulu kala, ada seorang pangeran dari Surakarta yang melakukan perjalanan dengan niat menghadap Raja Pandanaran di Semarang, dia dikawal oleh para hambanya dengan mengendarai kuda. Tiba-tiba kuda sang Pangeran terperosok ke dalam jurang yang dalam, akibatnya sang Pangeran meninggal dunia. Para hamba berduka, tiba-tiba mereka didatangi oleh sepasang kakek-nenek, Kyai dan Nyai Mangunsari, menyuruh para hamba membasuh wajah Pangeran dengan air dari sendang dekat jurang, karena sang Pangeran belum tiba saatnya meninggal dunia.

Seorang hamba langsung membasuh wajah sang Pangeran dengan air sendang dan seketika itu sang Pangeran hidup kembali. Dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga, sang Pangeran dan para hamba bersitirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Namun mereka heran karena kakek-nenek itu hilang seketika dari pandangan.

Atas pengalaman itu, Sang Pangeran menjuluki sendang tersebut dengan nama Sendang Banyuurip, dan desa itu sampai sekarang dikenal sebagai Desa Banyuurip. Hingga kini, secara turun-temurun, jika ada orang sakit dan percaya, maka diambilkan air dari Sendang Banyuurip sebagai sarana penyembuhannya.

Cerita lain tentang Gua Maria Mawar: pada suatu hari ada seorang dari Sampangan Semarang, yang menanyakan dimana letak Sendang Mawar Biru. Ketika dijawab bahwa di daerah itu hanya ada Sendang Banyuurip, tamu tersebut meyakini bahwa tempat itu adalah Sendang Mawar Biru, karena situasi jalan dan daerahnya persis seperti dalam mimpinya. Setelah memandikan dan memberi minum anaknya dengan air dari sendang itu, seketika anaknya yang sudah lama sakit itu menjadi sembuh. Oleh karena itu Sendang Banyuurip kemudian juga disebut Sendang Mawar Biru.

Gua di bukit tersebut pada zaman Belanda menjadi pos penjagaan Aniem (sekarang PLN) di Jelok. Pada zaman Jepang gua itu menjadi tempat persembunyian dan pertahanan. Di sini pula tiga putra daerah gugur dalam perang melawan penjajah.

Dalam melakukan Doa Jalan Salib, umat memulai dari Sendang Mawar Gaib menuju puncak perbukitan (berdampingan dengan Gua Maria) sejauh 250 meter. Doa dilakukan melalui jalan berkelok dan naik turun di kebun kopi. Tempat ziarah itu telah diberkati oleh Uskup Agung Semarang Mgr Ign Suharyo Pr, namun belum diresmikan.
Sumber referensi:

GUA MARIA SENDANG SANCTA ROSA MYSTICA
Alamat: Ds. Banyuurip, Ds Jelok, Kec. Tuntang, Kab. Semarang (jalan Bawen - Salatiga). Paroki St. Paulus Miki, Jl. Diponegoro 34 telepon 0298 324076, Salatiga.
Kontak koster:  AS. Sadiyanto,  AY. Sutopo, hp: 08122529369
Koordinat GPS : S7°14'55.9" E110°28'53.6" akses jalan : S7°15'52.3" E110°28'5.3"