Senin, 12 Desember 2011

Gua Maria Sumber Kahuripan


TEMPAT ZIARAH ini terletak dibagian sebelah bawah dari gereja Santo Fransiskus Assisi Cibadak, sedangkan gereja tersebut terletak di sebelah belakang sekolah Mardi Yuana.

Untuk menuju kesitu sangat mudah, jika dari Jakarta ambil jalan yang menuju ke arah Sukabumi, lewati wisata danau Lido, Cidahu (sumber mata air bagi banyak perusahaan multinasional air putih kemasan), lalu Cibadak, di Cibadak cari petunjuk jalan untuk belok ke kanan menuju ke daerah wisata paling terkenal di Sukabumi yaitu pantai Pelabuhan Ratu. Lewati tanda belokan pertama lalu ada tanda belokan kekanan kedua dan belok disini, hanya beberapa ratus meter kemudian anda bisa melihat papan nama gereja Katolik St. Fransiskus Asisi Cibadak. Jika memakai kendaraan umum juga sangat mudah dicapai karena ini jalur wisata menuju pantai Pelabuhan Ratu.

Bangunan depan adalah sekolah Mardi Yuana, bagi orang Jakarta atau kota besar lain, jangan bayangkan sekolah ini seperti sekolah di kota anda dimana anak-anak anda bersekolah, didaerah sini sekolah sangat sederhana, bahkan tempat parkirpun tidak ada karena memang tidak dirancang untuk menampung mobil sebab orang tua mereka jarang yang bermobil. Bus-bus harus parkir dipinggir jalan atau di kompleks bangunan diseberangnya sedang mobil bisa masuk kedalam lewat pintu sempit lalu bisa parkir dilapangan olahraga.

Untuk menuju gua Maria harus melewati banguan gereja yang terletak di bagian belakang sekolah. Bangunannya megah, menghadap ke lembah dibelakang lokasi. Gerejanya bisa untuk menampung kurang lebih 300 orang. Dibagian kiri ada bangunan toilet yang sangat memadai untuk mengantisipasi datangnya rombongan umat dalam jumlah banyak. Gua Maria dapat dicapai dengan turun kebawah melalui tangga yang lumayan tinggi. Dibawah ada lapangan cukup besar dan ditengahnya ada patung St. Fransiskus dari Asisi (pelindung paroki). St. Fransiskus dikenal sebagai seorang penyayang binatang dan menurut kesaksian mampu berkomunikasi dengan binatang.

Disamping patung itu ada jalan menuju lokasi jalan salib. Seperti diketahui ada kebiasaan diberbagai lokasi gua Maria untuk menyelenggarakan misa khusus untuk penziarah yang datang terlebih pada bulan Mei atau Oktober, biasanya misa dimulai jam 11, karena itu biasanya adalah waktu yang ideal bagi penziarah untuk tiba di lokasi gua Maria.

Sebelum misa dibagikan lembaran itensi misa, ini merupakan khas gereja ini, itensi ini bisa diisi dengan permohonan umat untuk kemudian didoakan pada saat misa. Setelah itu itensi umat didoakan lalu ditaruh di wadah besi didepan altar untuk dibakar. Banyak itensi misa yang berkenan dikabulkan oleh Allah sehingga membuat tempat ziarah ini menjadi populer, tidak sia-sia berbagai upaya yang dilakukan untuk memajukan paroki ini. Setelah selesai misa, umat bisa berkumpul didepan altar membawa air, atau rosario atau lainnya untuk diberi berkat oleh pastor secara bersamaan.

Lokasi jalan salibnya sederhana dan relatif pendek, bahkan tidak seperti dilokasi gua Maria lain, disini dua perhentian dijadikan satu. Dioramanya berkualitas tinggi dan sangat unik karena memakai kaca timah (stained glass : kaca warna-warni yang disusun sebagai mosaik dan disambung memakai timah, dulu biasanya dipakai sebagai jendela di gereja tetapi sekarang umum menjadi hiasan di beragam bangunan). Di daerah Parungkuda Cibadak adalah sentra pengrajin stained glass sehingga pemilihan stained glass sebagai dioramanya. Di rute Jalan Salib tidak ada tulisan angka perhentiannya sehingga untuk pedoman cuma dilihat gambarnya saja. Tempat lilin juga perlu diperbaiki karena tidak ada penampungan lelehan lilin sehingga akibatnya lelehannya berantakan dan sulit untuk dibersihkan.

Disamping kiri Gua Maria terdapat sumber airnya, ini bukan air panas tetapi air gunung biasa, yang unik adalah airnya katanya berkatagori air mineral maklum berasal dari gunung halimun yang konon merupakan sumber air terbaik di pulau Jawa, karena bisa diminum tanpa perlu dimasak. Disitu disediakan gelas untuk minum dan penulis melihat banyak orang yang minum langsung air tersebut. Disebelah kanan gua Maria ada ruang kecil untuk berdoa, dari ruang ini kita bisa melihat patung Bunda Maria dari samping.

Setelah turun kebawah, dibawah ruang kosong tangga beton, ada ruang doa kecil lagi yang ada patung Bunda Maria, disebelahnya ada kamar mandi. Kamar mandi ini untuk menyucikan diri, dibeberapa tempat gua Maria, utamanya di Jawa Tengah ada kebiasaan umat untuk menyucikan diri, bukan hanya membasuh muka saja tetapi dengan menguyur seluruh badan lewat kepala, ini hal lumrah dilakukan, karena itu penulis melihat ada bangku batu didalam kamar mandi itu untuk duduk lalu menguyur kepala. Tentu saja biasanya orang mandi lengkap dengan bajunya karena ini mandi bukan untuk membersihkan badan tetapi sebagai simbol penyucian diri.

Menurut informasi ada mata air panas di lokasi itu dan ini dan akan segera dikembangkan pihak gereja. Disamping segala kekurangannya karena baru berkembang dan diresmikan oleh Mgr. Michael C. Angkur, OFM, uskup Bogor pada tanggal 30 Mei 2004, gua Maria sumber Kahuripan (bahasa sunda yang artinya kehidupan) menyimpan potensi besar untuk dikembangkan, terlebih kalau diposisikan sebagai satu-satunya gua Maria dengan sumber air panas, karena itu mari kita dukung perkembangan gua Maria ini beserta parokinya.
(Disadur dari: www.guamaria.com)
       

GUA MARIA SUMBER KAHURIPAN

Alamat : Gereja Paroki St. Fransiskus Asisi CIBADAK - Sukabumi,
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 29, Cibadak, Sukabumi 43155 (Sekolah Mardi Yuana) Telepon: (0266)531364
Rute:
Jakarta - Lido - Cibadak, di Cibadak cari rambu belokan kekanan ke jalan yang mengarah ke wisata Pelabuhan Ratu, jika dari Jakarta (tol) cari tanda belokan ke P. Ratu yang kedua (bukan yang pertama), 500m setelah belok terlihat papan nama gerejanya. Gereja dan gua Maria terletak dibagian belakang sekolah
Koordinat GPS : S6° 53' 46.5" E106° 46' 51.2"