Selasa, 03 Januari 2012

Gua Maria Palasari

PALASARI merupakan sebuah nama kampung yang terletak di di Kabupaten Jembrana – kecamatan Melaya di ujung barat pulau Bali, tepatnya, kurang lebih 20 menit dari penyeberangan Gilimanuk. Atau sekitar 90 kilometer barat laut Denpasar (ibukota propinsi).
 
Banyak kegiatan Rohani yang telah di lakukan di kampung ini, baik itu berskala daerah maupun nasional. Desa ini berada dibawah naungan Keuskupan Agung Denpasar berlokasi di Dakenat Bali Barat. Desa Palasari adalah satu-satunya desa yang mayoritas penduduknya menganut Katolik di Bali.


memiliki nama panjangnya “Palinggih Dewi Kaniaka Maria”. Gua Maria Palasari dipergunakan sebagai sarana untuk memanjatkan doa melalui Bunda Maria.  Gua Maria ini dulu dikenal dengan sebutan ”Lourdes”, karena banyak mujizat yang terjadi disana. Baik dari warga non Katolik yang percaya adanya kesembuhan.

Uskup Agung Leopoldo Girelli, (nuntius apostolik atau duta besar Vatikan untuk Indonesia) memberkati Palinggih Ida Kaniyaka Maria pada tanggal 15 September 2008. Grotto yang dibangun di puncak bukit di sebelah Timur Gereja Hati Kudus. Grotto adalah sebutan untuk Gua Maria. Upacara pemberkatan bertepatan dengan perayaan Pesta Emas (50 tahun) Gereja Hati Kudus Yesus dan perayaan HUT ke 68 berdirinya Palasari. Tahun 2005 pembangunan Palinggih makin ditingkatakan dan sudah mencapai perkembangan pesat seperti sekarang ini. Duta besar Vatikan ini berharap Palinggih Kaniyaka Maria ini akan menjadi berkat tidak hanya untuk umat di Palasari, tetapi juga untuk setiap orang yang datang berkunjung/berziarah ke sini.

Agenda Rutin di Gua Maria Palasari antara lain ibadah ziarah dan Rosario atau Jalan salib pendek maupun panjang di Lokasi Gua Maria. Kegiatan ini dilakukan baik secara pribadi atau berkelompok. Menyesuaikan dengan adat kebiasaan warga Bali, di lokasi Gua Maria Palasari diadakan Misa setiap bulan Purnama pada pukul 18.00 WITA.

Setiap hari umat Katolik baik dari dalam maupun dari luar propinsi yang mayoritas Hindu itu mengunjungi tempat ziarah di Palasari tersebut. Selain umat Katolik, tempat ziarah itu juga menarik perhatian sejumlah umat Hindu yang tinggal di sekitar wilayah tersebut,

Kesaksian seorang umat beragama Hindu setempat, Ni Made Suartini mengunjungi tempat ziarah itu dua kali dalam seminggu selama tiga bulan. "Permohonan saya ingin sembuh dari sakit mata," kata wanita berusia 45 tahun yang matanya buta beberapa tahun lalu. "Saya bermimpi didatangi seorang perempuan cantik dan meminta saya untuk datang ke tempatnya," kata Suartini. Esok harinya, ia pergi ke tempat ziarah itu bersama saudara beragama Katolik untuk pertama kalinya. Setiap kali ia selesai berdoa di tempat ziarah itu, ia membasuh matanya dengan air suci di sana. "Setiap membasuh muka, dari mata saya keluar batu-batu kecil mirip pasir. Setelah itu mata saya rasanya agak lega," kata Suartini. Selama tiga bulan, penglihatannya mulai membaik meski masih samar-samar.

Selain Palinggih Ida Kaniyaka Maria (Gua Maria Palasari) ada pula Gua Maria Sanih Water yang terletak sekitar 60 kilometer utara Denpasar.

GUA MARIA PALASARI

Alamat/Lokasi: Gereja Hati Kudus Yesus Palasari, Kampung Rohani Palasari, (desa Katolik).Dusun Ekasari, Ds. Palasari, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, Bali Barat. Merupakan Gereja Katolik terbesar di Bali. Penginapan bisa di pasturan. Telp. 0365-42201
Rute : 15 menit dari pelabuhan Gilimanuk ke arah Denpasar, masuk dari Melaya ke Palasari
Koordinat GPS: S8°15'19.4" E114°32'24.2" Akses jalan: S8°16'24.7" E114°29'43.9"